Friday, October 24, 2008

ke-khas-an dibalik japanese food..


JEPANG memiliki banyak ciri khas, termasuk dalam tata cara pengolahan serta penyajian makanannya. Ada pakem yang mereka pegang, berbeda dengan dunia Barat.

Masakan Jepang (nihon atau nippon ryori) adalah makanan yang dimasak dengan cara unik yang berkembang di Jepang, juga menggunakan bahan yang diambil dari wilayah Jepang dan sekitarnya. Menu seperti sushi, tempura, shabu-shabu, dan sukiyaki merupakan contoh makanan Jepang yang populer di luar Jepang, termasuk di Indonesia. Makanan orang Jepang berbeda-beda menurut zaman, tingkat sosial, dan daerah tempat tinggal.

Begitu juga dengan cara memasaknya. Mereka banyak meminjam cara memasak dari negara-negara di Asia Timur dan negara-negara Barat. Namun, khusus untuk bumbu, masyarakat Jepang memiliki bumbu khas seperti dashi (kaldu) yang dibuat dari konbu, ikan, dan jamur shitake, ditambah miso dan shoyu. Disantap dengan cara barbeque (grilled) atau shabu-shabu (steam), menu Jepang yang biasa didominasi oleh sayuran dan daging ini terasa lezat dinikmati saat hangat.

Ada yang menganggap makanan yang mengandung daging sapi tidak bisa dikatakan sebagai makanan Jepang karena kebiasaan makan daging baru dimulai pada zaman Restorasi Meiji,sekira 130 tahun lalu. Namun, itu bukan masalah. Menu sukiyaki dan gyudon yang berasal dari daging pun baru ditemukan setelah Restorasi. Alhasil, orang Jepang mengklaim makanan ini berasal dari negaranya.

Berbeda dengan masakan negara-negara lain, makanan Jepang sama sekali tidak menggunakan bumbu berupa rempah-rempah dari biji-bijian (merica) atau penyedap yang mengandung biji (seperti cabai) yang harus ditumbuk. Masakan Jepang juga tidak menggunakan bumbu yang berbau tajam seperti bawang putih.

Kacang kedelai merupakan bahan utama makanan olahan, dan penyedap yang digunakan biasanya berupa sayur-mayur beraroma harum yang dipotong-potong halus atau diparut. Masakan Jepang umumnya rendah lemak, tapi mengandung kadar garam yang tinggi. Masakan Jepang mengenal lima bumbu utama yang harus dimasukkan secara berturutan sesuai urutan sashi-su-se-so yang merupakan singkatan dari gula pasir (sato), garam (shio), cuka (su), shoyu (seuyu: ejaan zaman dulu untuk shoyu), miso (miso).

Menariknya, sesuai dengan peraturan sa-shisu-se-so, gula pasir adalah bumbu yang dimasukkan pertama kali, diikuti garam, cuka, kecap asin, dan miso. Penyajian makanan utama di Jepang terdiri atas nasi (kadang-kadang dicampur palawija), sup, dan lauk. Masakan Jepang tidak mengenal tahapan (course) dalam penyajian, tidak seperti masakan Eropa atau Tionghoa yang menyajikan makanan secara bertahap dimulai dari hidangan pembuka, sup, hidangan utama, dan diakhiri dengan hidangan penutup.

Masakan Jepang dihidangkan semuanya secara sekaligus dan tidak ada perbedaan antara tata cara penyajian makanan di rumah dengan penyajian makanan di restoran. Makanan yang dihidangkan dalam jamuan makan dan kaiseki merupakan pengecualian karena disajikan secara bertahap.

hhmmmm...yumiiyyy jadi pengen ke 'sushite' atau ke 'hachi-hachi',,, heuhuehueh..


=======================================

No comments:

Post a Comment

..the comments,,